Globalisasi
Aspek aspek globalisasiA. Globalisasi Informasi dan
KomunikasiInformasi
dan komunikasi yang didukung tekhnologi canggih semakin efisien dan
efektif. Contoh : Telepon, Radio, Televisi, Internet dapat mengatasi
jarak jauh menjadi dekat, dapat digunakan berkomunikasi antar warga suatu
negara dengan warga negara lain yang saling berjauhan. Barang yang ditawarkan
lewat televisi dan koran lebih mudah dikenal konsumen. Industri wisata
suatu negara ditawarkan lewat media massa sehingga meningkatkan arus wisatawan,
pernyataan seseorang dengan cepat dapat disiarkan lewat radio, TV , koran dan
internet. B. Globalisasi EkonomiGlobalisasi ekonomi merupakan
pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sistem ekonomi global
baik yang menyangkut pasokan, permintaan transportasi, tenaga kerja, bahan
mentah, distribusi serta pemasaran. Globalisasi ekonomi menghendaki
persaingan bebas melalui mekanisme pasar sehingga mekainisme pasar itulah yang
menentukan apakah produk dari sebuah negara dapat bersaing atau tidak.
Pola ekonomi global inilah yang memunculkan neoliberalisme. Pasar
dikuasai negara maju dan negara miskin semakin terpinggirkan sehingga
menimbulkan kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu globalisasi
ekonomi jauh dari keadilan sosial, serta jauh dari kesejahteraan rakyat
baik secara nasional maupun internasional. C. Globalisasi HukumGlobalisasi adalah mengaburkan
batas-batas kenegaraan dibidang hukum sehingga tidak ada lagi negara yang dapat
mengklaim bahwa ia menganut sistem hukum nasional secara absolut. Kini
telah terjadi saling mempengaruhi antar sistem hukum, termasuk Indonesia.
Contoh: Adanya aspirasi masyarakat yang menghendaki adanya perubahan dan
keadilan. D. Globalisasi PolitikGlobalisasi politik menyangkut isu
demokratisasi dan hak asasi manusia. Kesadaran warganegara diberbagai
belahan dunia untuk berartisipasi dibidang politik semakin meningkat, demikian
halnya dengan HAM yaitu kemampuan dan kesadaran untuk menghargai HAM dan
menegakkannya semakin tumbuh dimana-mana. E. Globalisasi Ilmu PengetahuanMasa depan adalah peradaban yang
didominasi ilmu pengetahuan. IPTEK menjadi sumber kekuatan untuk
mewujudkan kemakmuran. Globalisasi IPTEK memunculkan kesadaran pentingnya
pemamfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk mengolah potensi alam untuk
kemaslahatan hidup orang banyak. Seperti rekayasa genetika, kloning,
perkembangan komputer, dll. F. Globalisasi BudayaGlobalisasi budaya melalui TV, film,
musik dll menyebabkan pertemuannya budaya-budaya dari berbagai negara yang
dapat menyebabkan fusi atau peleburan menjadi budaya baru yang produktif.
Globalisasi dapat membantu menegakkan kembali asal usul etnis, membangkitkan
tradisi dan landasan-landasan religius. Tetapi globalisasi budaya juga
dapat menimbulkan berbagai gaya hidup yang tidak peduli pada nilai moral dan
etika. G. Globalisasi AgamaGlobalisasi dapat menyentuh
agama-agama, terutama yang berkaitan dengan norma, nilai, dan makna agama.
Disatu sisi dengan kemajuan informasi dan telekomunikasi dapat berakibat
positif bagi agama-agama, misalnya, penyiaran nilai-nilai agama dan sebaliknya
menyiarkan jauh dari nilai keagamaan serta dapat menimbulkan singkritisme atau
mencari alternatif kepercayaan lainnya yang mereka yakini.- See more at:
http://pknkita.blogspot.com/2011/05/aspek-aspek-globalisasi.html#sthash.KzIf6W0y.dpuf 10 Dampak Positif dan Negatif
Globalisasi | Arus globalisasi yang melanda
seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada
awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun
dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi
globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi
yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif dan
negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.
A). Dampak Positif Globalisasi :
- Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja
keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain
sebagainya.
- Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi
lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam
negeri mampu bersaing di pasar internasional.
- Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang
lebih baik.
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
- Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan
transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata.
- Meningkatkan pembangunan negara.
B). Dampak Negatif Globalisasi :
- Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia
baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak
ditiru oleh masyarakat.
- Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas,
kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/
darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh
segelintir orang.
- Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
- Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan
perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit
berkembang.
- Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah
industri.
- Menghambat pertumbuhan sektor industri.
- Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri
(individualisme)
- Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan
kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
- Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena
status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan
kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
MENYIKAPI GLOBALISASI
Seperti halnya arus sungai, globalisasi bagaikan air bah yang menerjang deras pada setiap
sendi dan aspek kehidupan kita, bangsa Indonesia. Menolak atau bahkan
menghindar dari globalisasi bukanlah sikap tepat dan bijaksana. Tetapi untuk
ikut terseret pada arusnya juga merupakan sikap konyol yang tidak perlu kita
lakukan.Lantas bagaimana kita harus menyikapi
globalisasi yang melanda kehidupan bangsa kita, sementara tidak ada lembaga maupun individu yang mampu mencegahnya
? Sikap yang tepat dan bijaksana adalah kita ikut ambil bagian dan
bermain peran di dalamnya. Dengan demikian kita bisa memberikan sumbangsih
pemikiran kita maupun arahan kepada generasi muda agar tetap selektif terhadap
pengaruh globalisasi.Globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Kita harus pandai memilah dan memilih
hal mana yang patut kita contoh dan kembangkan serta hal mana yang harus kita
tolak dan kita buang.Tidak semua budaya barat buruk untuk
ditiru, misalnya menghargai ketepatan waktu merupakan budaya barat yang bisa
kita contoh dan kita kembangkan demi kemajuan bangsa dan negara. Namun
demikian, budaya barat tidak semuanya baik untuk dicontoh. Pergaulan bebas
merupakan hal tabu dan sangat bertentangan dengan kepribadian bangsa kita,
sehingga hal itu harus kita tolak dan kita buang.Kita tidak perlu khawatir terhadap
arus globalisasi yang tidak mungkin untuk kita bendung. Yang penting kita bisa
selektif, tetap berpegang pada iman
dan taqwa. Dan sebagai bangsa Indonesia kita tetap berdasarkan pada Pancasila.
Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap
Globalisasi
1. Latar Belakang dan PengertianProses globalisasi yang membawa dampak positif
maupun dampak negatif telah menembus ke segala penjuru dunia tanpa mengenal
batas administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan preventif yang harus kita
lakukan terhadap arus globalisasi yaitu bersikap waspada dan selektif terhadap
segala macam arus globalisasi tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan
nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap
untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri,
lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses yang berhati-hati,
rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh dari luar sehingga apa
yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh
tanggung jawab.
2. Nilai Dasar Pancasila sebagai
Filter Arus GlobalKita mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi
pengaruh buruk akibat arus globalisasi. Nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan
pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap adil kepada sesama,
menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan pemahaman
kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memberikan pemahaman kepada
bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang dilandasi dengan tanggung
jawab.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa Indonesia atas hak
dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran. Oleh
karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan sikap kekeluargaan dan
kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak
negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain:
1. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
2. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
3. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat mencintai
produk dalam negeri.
4. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
5. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu mengurangi
pengaruh globalisasi yang negatif dan dapat mengubah nilai nasionalisme
terhadap bangsa Indonesia. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian
bangsa sendiri dan dapat dilestarikan dengan baik oleh anak, cucu kita di masa
yang akan datang.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme
• Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat
yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
• Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A.
Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan
Manusia di Negara Berkembang.internet.public
jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua
dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang
makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi
pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-
lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor
pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu
cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar
luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari
kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua
sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di
berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial
budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap
bangsa.
• Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan
dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian
dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis
tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif
tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan
bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
• Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi
akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut
dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan
peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri
dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif
dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan
nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
• Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang
minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan
kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata
orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya.
Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas
dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah
menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu
kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja,
ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka
hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan
kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda
tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara
golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena
tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap
masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa
akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih
banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar